Explore Solo – Jajan Serabi di Serabi Notosuman Solo
https://youtu.be/KZoC6Tfn4no?si=3mBaTdF81qa3kJ4U
Explore Solo – Jajan Oleh-Oleh Serabi Notosuman Ny Lidya di Solo Jawa Tengah
Berkunjung ke Kota Solo tak lengkap rasanya jika tidak mencoba serabi notosuman. Biasanya, orang yang belum paham serabi notosuman, akan menyebutnya sebagai serabi Solo. Nama Notosuman sendiri diambil dari nama Jalan Notosuman yang sekarang menjadi Jalan Mohammad Yamin.
Serabi diolah dari bahan-bahan yang terdiri dari tepung beras, pandan, vanilla, gula, santan kelapa, dan garam. Biasanya dimasak menggunakan wajan kecil terbuat dari tanah liat dan dipanggang di atas arang. Tiap daerah punya kekhasan sendiri. Ada serabi kering ada serabi basah dengan memakai kuah. Ada pula yang menambahkan topping dengan beragam rasa dan aroma.
Serabi sendiri sudah dikenal sejak Kerajaan Mataram. Serabi beberapa kali disebut dalam Serat Centhini, yang ditulis para pujangga keraton Surakarta selama 1814-1823 atas perintah Pakubuwana V, sebagai sesaji dalam prosesi ijab atau pernikahan, ruwahan, dan terutama kudapan. “Kue serabi merupakan makanan tradisional yang tetap bertahan hingga sekarang,” tulis Wahjudi Pantja Sunjata dkk dalam Kuliner Jawa dalam Serat Centhini.
Wahjudi menambahkan, kue serabi menjadi identitas kuliner bagi Kota Surakarta. Beberapa tempat yang menjadi pusat jajanan serabi adalah di daerah Pasar Pon, pasar tradisional, serta Kampung Notokusuman –kini lebih sering disingkat menjadi Notosuman.
“Sampai sekarang, nama Serabi Notokusuman masih menjadi oleh-oleh khas Surakarta. Dinamakan demikian karena pembuat serabi yang “enak” berada di Kampung Notokusuman,” jelasnya. “Namun demikian, di kota Surakarta sangat mudah untuk menemukan makanan tradisional serabi ini.”
#serabi #notosuman #solo #kuliner #kulinersolo
Explore Solo – Jajan Serabi di Serabi Notosuman Solo
